Pada
tulisan kali ini saya akan membagi ilmu mengenai Pembangkit Listrik tenaga
gelombang laut (PLTGL), setelah mengikuti perkuliahan dasar konversi energi
(DKE) dimana teman saya yang mendapat presentasi tentang PLTGL dan teringat
dulu pernah di beri tugas tentang PLTO (Ombak), berikut akan saya bagikan hasil
yang saya peroleh dari pembagian ilmu tentang pembangkit listrik tenaga
gelomang laut atau ombak.
Krisis energi
diperkirakan akan melanda dunia pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan semakin
langkanya minyak bumi dan semakin meningkatnya permintaan energi. Untuk itu
diperlukan suatu terobosan untuk memanfaatkan energi lain, selain energi yang
tak terbarukan. Karena kalau kita tergantung pada energi tidak terbarukan, maka
di masa depan kita juga akan kesulitan untuk memanfaatkan energi ini karena
keterbatasan populasi dari energi tersebut.
Salah satu tenaga alternative adalah
tenaga air. Air laut memiliki banyak manfaat.Salah satunya, menghasilkan energi
listrik dari pusat pembangkit listrik tenaga ombak. Sifat kontinyuitasnya yang
tersedia terus setiap waktu menjadikan ombak baik untuk dijadikan sebagai
pembangkit tenaga listrik Melalui pembangkit listrik ini, energi besar yang
dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik.
Berdasarkan survei yang dilakukan
Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT) dan pemerintah Norwegia sejak
tahun 1987, terlihat banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai
pembangkit listrik tenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa,
di atas kepala Burung irian Jaya dan sebelah barat pulau Sumatera sangat sesuai
untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat
menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan
energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter dan gelombang ini tidak pecah
hingga sampai di pantai.
Gelombang Laut/Ombak
adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air
laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh
angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan
riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai
gelombang. Di bawah permukaan, gerakan berputar gelombang itu
semakin mengecil. Ada gerak orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air,
sehingga kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar
dari sisi ke sisi yang disebut “surge” . Energi gelombang laut adalah
energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan
turbin. Ombak naik ke dalam ruang generator, lalu air yang naik menekan udara
keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar. Ketika air turun,
udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin kembali.
PLTGL merupakan salah
satu pembangkit Energi terbarukan, kami melihat bahwa potensi gelombang laut di
Indonesia sangat menjanjikan, dengan begitu jika pembangkit listrik tenaga
gelombang laut di realisasikan secara tidak langsung pemerintah Indonesia telah
menemukan jalan keluar dari tingginya tuntutan pasokan listrik yang diminta
sekaligus mendukung program “Clean
Energy”.
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan
pembangkit listrik yang menfaatkan energi gelombang laut untuk menggerakkan
generator. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini merupakan energi yang
terbarui. Ada tiga macam model gambar PLT Gelombang Laut
ini, yaitu : Dengan Pelampung Buoy, Kolom Air (Oscillating Water Column), Wage
Surge atau Focusing Devices.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang laut kiranya
akan sangat cocok digunakan di Indonesia, selain terkenal akan pariwisatanya,
Indonesia juga terkenal akan banyaknya spot Gelombang laut yang dimiliki.
Komponen pada Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Laut
Pada pembangkit listrik tenaga arus laut terdapat tiga
komponen utama yang terdapat di dalamnya. Ketiga komponen tersebut adalah
generator, turbin sebagai prime mover dan alat penangkap gelombang atau
aru slaut.
Generator
yang digunakan dalam pembangkit ini adalah generator sinkron biasa dengan jenis
yang disesuaikan kebutuhan. Namun biasanya digunakan generator sinkron kutub
dalam dengan kutub non-salient pole karena daya yang terbangkit
dengan teknik arus laut sangat besar. Diperkirakan daya yang dihasilkan
darisatu sistem pembangkit pada satu tempat dapat mencapai ribuan megawatt.
Untuk turbin
digunakan turbin biasa sebagaimana pada PLTA, namun dengan konstruksi
bahan yang lebih bagus mengingat dalam hal ini turbin akan
langsung bersentuhan dengan air laut yang memiliki kadar garam cukup
tinggi. Kadar garam yang cukup tinggi dapat mengakibatkan logam mudah
terkorosi. Sehingga digunakan bahan yang lebih bagus dan perawatan yang lebih
sulit untuk bagaian turbin. Sedang cara untuk menangkap energi gelombang
ada beberapa macam. Tiga cara yang dapat dilakukan untuk menangkap
gelombang laut adalah sebagai berikut:
1.
Dengan pelampung
Alat ini akan membangkitkan listrik
dari hasil gerakanvertikal dan rotasional pelampung dan dapatditambatkan pada
sebuah rakit yang mengambang atau alat yang tertambat di dasar laut.
2.
Kolom air yang berosilasi (Oscillating Water Column)
Alat ini membangkitkan listrik dari
naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris
yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akanmengakibatkan keluar
masuknya udara di lubang bagianatas pipa dan menggerakkan turbin. Sederhananya
OWCmerupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapatmengubah energi
gelombang laut menjadi energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi.
Alat OWC ini akanmenangkap energi gelombang yang mengenai lubang pintu
OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau osilasigerakan air dalam ruang OWC,
kemudian tekanan udaraini akan menggerakkan baling-baling turbin
yangdihubungkan dengan generator listrik sehinggamenghasilkan listrik.
Bagan kerja OWC
3. Wave Surge atau Focusing Devices
Peralatan ini biasa juga disebut sebagai
tapered channel atau kanal meruncing atau sistem tapchan dipasang pada
sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan
gelombang,membawanya ke dalam kolam penampung yangditinggikan. Air yang
mengalir keluar dari kolam penampung ini yang digunakan untuk
membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi standar hydropower.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut
Secara singkat proses konversi energi arus atau
gelombang laut adalah dengan memanfaatkan energi kinetik yang ada pada
gelombang laut untuk menggerakkan turbin. Ombak naik ke dalam ruang
generator, lalu air yang naik menekan udara keluar dari ruang generator dan
menyebabkan turbin berputar. Ketika air turun, udara bertiup dari luar ke dalam
ruang generator dan memutar turbin kembali.
Untuk mengkonversi energi gelombang terdapat tiga
sistem dasar yaitu sistem kanal yang menyalurkan gelombang ke dalam reservoar
atau kolam, sistem pelampung yang menggerakan pompa hidrolik, dan sistem
osilasi kolom air yang memanfaatkan gelombang untuk menekan udara di dalam
sebuah wadah. Tenaga mekanik yang dihasilkan dari sistem-sistem tersebut ada
yang akan mengaktifkan generator secara langsung atau mentransfernya ke dalam
fluida kerja, air atau udara, yang selanjutnya akan menggerakan turbin atau
generator.
Untuk teknologi energi saat ini ada empat teknologi
energi gelombang yaitu sistem rakit Cockerell, tabung tegak Kayser, pelampung
Salter, dan tabung Masuda. Sistem rakit Cockerell berbentuk untaian rakit-rakit
yang saling dihubungkan dengan engsel-engsel dan sistem ini bergerak naik turun
mengikuti gelombang laut. Gerakan relatif rakit-rakit menggerakkan pompa
hidrolik yang berada di antara dua rakit. Sistem tabung tegak Kayser
menggunakan pelampung yang bergerak naik turun dalam tabung karena adanya
tekanan air. Gerakan relatif antara pelampung dan tabung menimbulkan tekanan
hidrolik yang dapat diubah menjadi energi listrik. Sistem Pelampung Salter memanfaatkan
gerakan relatif antara bagian/pembungkus luar (external hull) dan bandul
didalamnya (internal pendulum) untuk diubah menjadi energi listrik. Pada sistem
tabung Masuda metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang laut masuk ke dalam
ruang bawah dalam pelampung dan menimbulkan gerakan perpindahan udara di bagian
ruangan atas dalam pelampung. Gerakan perpindahan udara ini dapat
menggerakkan turbin udara.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris,
Jepang, Finlandia, dan Belanda, banyak menaruh perhatian pada pengembangan
teknologi konversi energi ini. Lokasi potensial untuk membangun sistem energi
gelombang adalah di laut lepas, daerah lintang sedangdan di perairan pantai.
Salah satu teknologi untuk memanfaatkan arus
lautadalah Ocean Energy. Ocean energy memfokuskan pengembangan pembangkit
listrik gelombang laut dengan membuat
oscilating water column yang mengapung di atas sebuah
ponton dengan dipancangkan di dasar laut menggunakan kawat baja. Listrik yang
dihasilkan dialirkan melalui kabel transmisi menuju kedaratan.
Aqua-Boy sebagai salah satu pengangkap
arus laut
Berlokasi di Irlandia, sebuah negara yang terletak
disalah satu tempat dengan iklim yang mendukung terjadinya gelombang laut
dengan energi yang lebih dari cukup untuk dipanen, perusahaan tersebut memiliki
lokasi yang tepat untuk melakukan riset dan pengembangan.
Sistem pembangkit listrik tersebut terdiri dari
chamber berisi udara yang berfungsi untuk menggerakkan turbin,kolom
tempat air bergerak naik dan turun melalui saluran yang berada di bawah ponton
dan turbin yangterhubung dengan generator. Gerakan air naik dan turunyang
seiring dengan gelombang laut menyebabkan udara mengalir melalui saluran menuju
turbin. Turbin tersebutdidesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua
arah.
Sistem yang berfungsi mengkonversi energi
mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi
dari air laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air, sehingga
bisa dipastikan tidak bersentuhan dengan air laut.
Dengan sistem yang dimilikinya, pembangkit
listrik tersebut bisa memanfaatkan efisiensi optimal dari energigelombang
dengan meminimalisir gelombang - gelombang yang ekstrim. Efisiensi optimal bisa
didapa tketika gelombang dalam kondisi normal. Hal tersebut bisa dicapai
dengan digunakannya katup khusus yang menghindarkan turbin tersebut dari
overspeed.
Energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan
untuk menggerakkan turbin. Ombak naik kedalam ruang generator, lalu air yang
naik menekan udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan
turbin berputar. Ketika air turun, udara bertiup dari luar kedalam ruang
generator dan memutar turbin kembali.
Di Inggris tim peneliti dari Oxford University mencoba
membuat suatu turbin berbentuk horisontal sepanjang sumbunya. Turbin tersebut
akan berputar jika ada arus pasang surut air laut.
Turbin berdiameter 10 meter dan panjang 60
meter yang didesain oleh tim tersebut diberi nama
Transverse Horisontal Axis Water Turbine (THAWT). Turbin THAWT tersebut
juga tidak terlalu kompleks dari sisi teknologinya. Artinya, biaya produksi
dan pemeliharaannya rendah.
Sejauh ini, para peneliti telah berhasil menguji salah
satu prototipe THAWT dengan diameter 1 meter dan panjang 6 meter.
Mereka juga merencanakan untuk membuat
prototipe berdiameter 5 meter yang sudah bisa membangkitkan listrik. Di
tahun 2009, prototipe tersebut akan dibawa kelaut untuk pengujian sebenarnya
guna mengetahui daya tahannya berada di kondisi sebenarnya.
Menurut para peneliti tersebut, turbin THAWT yang
ditanam di lokasi sepanjang 20km diperkirakan bisa membangkitkan listrik hingga
satuan gigawatt.
Berdasarkan analisa ekonominya dinyatakan bahwa THAWT
yang ditanam dengan skala sebesar tersebut hanya membutuhkan £1.7 juta per MW.
Lebih rendah jika dibandingkan dengan teknologi turbin laut saat iniyang
berkisar £3 juta per MW dan £2 juta per MW untuk turbin angin.
Berbagai teknologi lain juga digunakan
untuk mengembangkan suatu alat yang dapat mengkonversi energi gelombang
laut. Anaconda, demikian nama perangkat tersebut, adalah sebuah tabung
karet berukuran besar yang pada kedua ujungnya tertutup dan berisi
air. Perangkat yang ditemukan oleh Francis Farleydan Rod Rainey, didesain untuk
dipasang mengapung di bawah permukaan laut, dengan salah satu ujungnya
menghadap ke arah gelombang.
Ketika sebuah gelombang mengenai ujung tertutup dari
tabung, maka akan terjadi gelombang yang bergerak maju mundur (bulge wave)
di dalam tabung akibattekanan pada salah satu ujungnya. Kecepatan gelombang
yang berjalan di dalam tabung tersebut ditentukan oleh geometri dan bahan
tabung karet tersebut.
Energi yang terjadi akibat gerakan gelombangditangkap
oleh sebuah katup yang kemudian menyalurkan tekanannya ke sebuah turbin.
Listrik yang dihasilkannya disalurkan ke pantai melalui sebuah kabel.
Desain Anaconda
Dengan bahan yang terbuat dari karet, maka Anaconda
menjadi lebih ringan dibandingkan perangkat pengubah energi laut lainnya,
yang biasanya terbuat dari logam, dan memerlukan banyak sistem mekanik. Dengan
sistem yang lebih sederhana, Anaconda bisa dibangun dengan biaya yang lebih
sedikit, serta mengurangi biaya perawatan. Produksi Anaconda saa tini dilakukan
oleh Checkmate Sea Energy.
Konsep Anaconda saat ini masih diuji dalam skala kecil
di laboratorium. Mereka menggunakan dimensi 0,25 m dan 0,5 meter, untuk
mendapatkan berbagai data pada berbagai kondisi seperti gelombang biasa,
tidak biasa bahkan gelombang paling ekstrim. Data-data tersebut untuk
mengetahui besar tekanan yang terjadi didalam tabung, perubahan bentuk dan gaya
yang berpengaruh pada tali yang mengikat Anaconda dengan dasar laut.
Data-data tersebut juga digunakan untuk membuat model matematika yang bisa
digunakan untuk memperkirakan besarnya energi listrik yang dihasilkan dari
Anaconda dalam skala penuh.
Rencananya, jika dibuat dalam skala penuhnya, maka
Anaconda akan mempunyai panjang 200 m dan diameter 7 meter, dan dipasang
di laut dengan kedalaman antara 40 m hingga 100 m. Skala berukuran 1:3 rencananyaakan
dibuat tahun depan untuk pengujian di laut dan skala penuhnya akan dipasang di
perairan pantai Inggris sekitar 5 tahun mendatang.
2.3 Jenis
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
A.
Model Oyster
Perusahaan pengembangnya : Power Aquamarine pembangkit
gelombang laut 21 2 Model Pembangkit Listrik Gelombang Laut Terbaik Di Dunia
Sama seperti namanya moluska, model pembangkit ini berbentuk seperti tiram yang
melekat di dasar laut yang sering membuka dan menutup rahang/mulutnya.
Perangkat ini dilengkapi engsel yang sangat besar yang dipasang pada dasar laut
pada kedalaman sekitar 35 meter. Sebagai engsel rahang yang membuka dan menutup
akibat dari datangnya gelombang laut maka piston hidrolik terdorong yang
menghasilkan tekanan tinggi. Tekanan tinggi ini kemudian digunakan untuk
mendorong turbin listrik tenaga air konvensional. “Pada dasarnya, pembangkit
listrik model tiram hanyalah sebuah pompa besar yang menyediakan sumber daya
untuk pembangkit listrik tenaga air konvensional di darat,” kata Carrie
Clement, juru bicara perusahaan Aquamarine.
pembangkit
listrik gelombang laut 2 Model Pembangkit Listrik Gelombang Laut Terbaik Di
Dunia Sebuah Oyster 0,32-megawatt telah terinstal di Skotlandia, di mana telah
menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat semenjak tahun 2009. Sekarang
Aquamarine Power sedang mengerjakan proyek Oyster 2.4-megawatt di Kepulauan
Orkney di Skotlandia.
B.
Model Converter Gelombang Laut Pelamis
Perusahaan:
Pelamis Wave Power pembangkit gelombang laut 11 2 Model Pembangkit Listrik
Gelombang Laut Terbaik Di Dunia Model ini mengadopsi dari fenomena gerakan ular
pelamis, yaitu mengambang dan melambai-lambai di atas air. Perangkat Pelamis
adalah ular-laut pembangkit listrik. setiap perangkap ular Pelami terdiri dari
empat silinder besar yang dirangkai oleh sendi hidrolik. Cara kerjanya yaitu
gelombang laut akan memompa silinder yang berada pada sendi-sendi perangkat
ular Pelamis,gerakan bertenaga besar ini akan dirubah menjadi energi listrik
melalui motor dan gerator.
pembangkit
listrik laut 2 2 Model Pembangkit Listrik Gelombang Laut Terbaik Di Dunia
Inovasi terbaru dalam desain ini memberikan sendi perangkat untuk bergerak
secara bebas dan universal mengikuti arah gelombang laut. Bila desain awal
hanya memberikan sendi bekerja persis sepert sendi lutut pada manusia, listrik
dihasilkan dari gerakan sederhana ke atas dan ke bawah, atau gerakan
menyamping. Sedangkan desain terbaru persis seperti sendi bola dan socket pada
bahu manusia. Hal ini dapat menghasilkan listrik dari berbagai gerakan seperti
bergerak ke atas dan ke bawah, gerakan menyamping, atau gerakan ke arah lain.
Desain ini meningkatkan efisiensi dalam mengubah gelombang menjadi energi
listrik. pembangkit listrik laut1 2 Model Pembangkit Listrik Gelombang Laut
Terbaik Di Dunia
Setiap ular
Pelamis memiliki ukuran panjang 600 meter dan lebar 13 meter yang dapat
menghasilkan energi listrik hingga 0,75 megawatt-yang cukup untuk mencukupi
kebutuhan energi listrik sebanyak 500 rumah selama satu tahun. Proyek beberapa
tahun lalu telah menghasilkan 2,25 megawatt, dan Perusahaan Pelamis berencana
untuk mendirikan beberapapembangkit listrik gelombang laut di beberapa wilayah
di Skotlandia.
Kapasitas Daya dari Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Laut
Kapasitas daya untuk pembangkit listrik tenaga arus
lautsaat ini belum dapat ditentukan denga pasti. Tetapi perhitungan untuk
ke arah itu dapat didekati dengan caravmenghitung periode gelombang yang
kemudian dapavtdiperkirakan energi yang timbul dari situ. Perhitunganvuntuk
periode gelombang adalah sebagai berikut;
Energi dari gelombang untuk sebuah
arus linier dapat dihitung dengan rumus :
P = k H 2 T
Dimana k :
konstanta (nilainya mendekati 0.5)
H : tinggi gelombang (meter)
T : periode gelombang (sekon)
Untuk
gelombang atau arus dalam, hubungan antarakecepatan dan panjang gelombang dapat
dihitungdengan rumus:
l = g . t2/(2π)
l = t . c (untuk semua jenis arus).
Jika
disubstitusikan hasilnya adalah:
t . c = g .
t2 / (2π)
c = g.t /
(2π) atau t = c . 2π/ g atau t = c . 0.641
dimana T : periode gelombang (s)
c : kecepatan gelombang (m/s)
g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
l : panjang gelombang (m)
π : 3.1415....
untuk
menghitung kecepatan rambat arus dan panjanggelombang dapat digunakan rumus:
c = t . 1.56
l = 1.56 . t2
dengan nilai
1.56 merupakan konstanta.
Melalui perhitungan seperti di atas dan
dengan pengaitan rumus dengan rumusan energi maka dapat diperkirakan
potensi daya yang terbangkit pada siuatu daerah. Dan dari percobaan dari para
ilmuwan diperkirakan daya total dari gelombang pecah di garis pantai dunia
diperkirakan mencapai 2 hingga 3 juta megawatt. Pada tempat-tempat tertentu
yang kondisinya sangat bagus, kerapatan energi gelombang dapat mencapai harga
rata-rata 65 megawatt per mil garis pantai.
Dengan beberapa teknik penangkapan gelombangyang saat
ini masih dalam tahap percobaan diperolehdata sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang
ada, deretanombak (gelombang) yang terdapat di sekitar pantaiSelandia Baru
dengan tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar
4,3 kW per meter panjang ombak. Sedangkan deretan ombak serupa dengan
tinggi 2 meter dan 3 meter dayanyasebesar 39 kW per meter panjang ombak.
Untuk ombak dengan ketinggian 100 meter dan perioda 12detik menghasilkan
daya 600 KW per meter.
2. Transverse Horisontal Axis Water
Turbine (THAWT) dengan menggunakan dua turbin dan satu generator yang
diletakkan di tengah-tengahnya, bisa dihasilkan listrik sebesar 12 MWatt.
3. Dari pengujian pertama di
laboratorium, diperkiraka nAnaconda bisa menghasilkan sekitar 1MW dan bisa
menghasilkan listrik seharga US$ 0,12 per kWh atau bahkan kurang dari
angka tersebut.
Dengan
perkiraan seperti itu maka energi arus lautmerupakan energi yang potensial
untuk dijadikan energi pembangkit di masa depan.
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Laut
Bagaikan dua sisi mata uang pemanfaatan energi arus
laut sebagai sumber daya pembangkit listrik ini juga memiliki kekurangan dan
kelebihan. Hal ini tidak dapatdihindari, namun mengingat potensinya yang
sangat besar maka pemanfaatan dari energi ini tidak boleh ditunda
mengingat pula krisis energi yang terjadi saat ini.
Kelebihan dari energi arus laut adalah:
1. Energi ombak adalah energi yang bisa
didapat setiap hari, tidak akan pernah habis
2. Tidak menimbulkan polusi karena
tidak ada limbahnya
3. Mudah untuk mengkonversi energi
listrik dari energi mekanik pada ombak
4. Mempunyai intensitas energi kinetik
yang besar dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain. Hal ini
disebabkan densitas air laut 830 kali lipat densitas udara sehingga dengan
kapasitas yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan
turbin angin.
5. Tidak perlu perancangan struktur
yang kekuatannya berlebihan seperti turbin angin yang dirancang dengan
memperhitungkan adanya angin topan karena kondisi fisik pada kedalaman tertentu
cenderung tenang dan dapat diperkirakan.
Sedang kekurangan adalah sebagai
berikut:
1. Diperlukan alat khusus yang
memerlukan teknologi tinggi, sehingga tenaga ahli sangat diperlukan.
2. Output dari pembangkit listrik
tenaga pasang surut mengikuti grafik sinusoidal sesuai dengan
respons pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari.
3. Biaya instalasi dan pemeliharaannya
yang cukup besar.
4. Tantangan teknis tersendiri untuk
para insinyur dalam desain sistem turbin, sistem roda gigi, dan sistem
generator yang dapat bekerja secara terus-menerus selama lebih kurang lima
tahun.
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut di Dunia dan Indonesia.
Sumber energi yang terbarukan dari laut adalah energi
gelombang, energi yang timbul akibat perbedaan suhu antara permukaan air dan
dasar laut (ocean thermal energy conversion/OTEC), energi yang disebabkan
oleh perbedaan tinggi permukaan air akibat pasang surut dan energi arus
laut. Dari keempat energi ini hanya energi gelombang yang tidak dapat
diprediksi kapasitasnya dengan tepat karena keberadaan energi gelombang sangat
bergantung pada cuaca. Sedangkan OTEC, energi perbedaan tinggi pasang
surut serta energi arus lautdapat diprediksi kapasitasnya dengan tepat di atas
kertas. Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah, perlu dilakukan
langkah-langkah pencarian sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
serta terbarukan. Berdasarkan tempatnya, ada dua sumber energi alternatif,
yakni sumber energi alternatif yang berasal dari daratan dan sumber energi
yang berasal dari laut. Untuk Jawa yang padat penduduknya, pembangunan
fasilitas pembangkit listrik dengan energi alternatif yang berasal dari daratan
kemungkinan Dari penelitian PL Fraenkel (J Power and Energy Vol 216
A,2002) lokasi yang ideal untuk instalasi pembangkit listrik tenaga arus
mempunyai kecepatan arus dua arah (bidirectional) minimum 2 meter per detik.
Yang ideal adalah 2.5 m/s atau lebih. Kalau satu arah (sungai/arusgeostropik)
minimum 1.2-1.5 m/s. Kedalaman tidak kurang dari 15 meter dan tidak lebih
dari 40 atau 50 meter. Relatif dekat dengan pantai agar energi dapat disalurkan
dengan biaya rendah. Cukup luas sehinggadapat dipasang lebih dari satu turbin
dan bukan daerah pelayaran atau penangkapan ikan. Gelombang laut sangat
potensial dikonversikan menjadi energi listrik, khususnya karena Indonesia
memiliki pantai yangsangat panjang yang bisa diberdayakan sebagai
sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Balai Pengkajian
Dinamika Pantai BPPT saat ini sedang melakukan kajian Hybrid Power Energy
dengan mendesain dan membangun sistem energi gelombang laut dengan peralatan
Oscilating Water Column (OWC).
BPPT khususnya BPDP (Balai Pengkajian Dinamika Pantai)
pada tahun 2004 telah berhasil membangun prototype OWC pertama di
Indonesia. Prototype itu dibangun di pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul.
Pantai Selatan di daerah Yogyakarta ini memiliki potensi gelombang 19 kW
per panjang gelombang. Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang
Racuk menunjukkan bahwa sistem akan dapat membangkitkan daya listrik optimal
jika ditempatkan sebelum gelombang pecah atau pada kedalam 4m-11m. Pada kondisi
ini akan dapat dicapai putaran turbin antara3000-700rpm. Prototype OWC yang
dibangun adalah OWC dengan dinding tegak. Luas bersih chamber 3m x3m. Tinggi
sampai pangkal dinding miring 4 meter, tinggi dinding miring 2 meter sampai ke
ducting, tinggi ducting 2 meter. Prototype OWC 2004 ini setelah di ujicoba
operasional memiliki efisiensi 11%. Pada tahun 2006 ini pihak BPDP dari BPPT
kembali membangun OWC dengan sistem Limpet atau terapung di pantai Parang
Racuk, Baron, Gunung Kidul . OWC Limpet dibangun berdampingan dengan OWC 2004
tetapi dengan model yang berbeda. Dengan harapan besar energi gelombang
yang bisa dimanfaatkan dan efisiensi dari OWC Limpet ini akan lebih besar dari
pada OWC sebelumnya.
Selain di Yogyakarta saat ini ada pula PLTAL yang
tengah diuji coba di pantai Lombok Nusa Tenggara Timur. Teknologi pembangkit
listrik tenaga arus laut (PLTAL) Kobold dibangun di perairan Tanjung Menangis
Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Teknologi Kobold mengadopsi konsep propeler
(baling-balingkapal) yang diputar arus vertikal. Bisa menghasilkan110
kilowatthour (KWH) untuk kepentingan sekitar 200 rumah penduduk. Proyek
prototype pertama Kobold di Indonesia ini senilai Rp 8 miliar tersebut mulai
Januari 2008 dibangun, separonya
dibiayai United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). Sedangkan
selebihnya berasal dari dana Pemerintah Indonesia 30 persen, Pemerintah
Propinsi Nusa Tenggara Barat 10 persen dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur 10
persen. Pemilihan lokasi Tanjung Menangis disebabkan memiliki potensi kecepatan
arus 2,75 meter per detik. Bisa bekerja operasional selama sembilan jam, Kobold
menghasilkan 110 kilowatt(Kwh). Adapun
penempatan konstruksinya, sekitar 250 meter dari pantai pada kedalaman 20-50
meter.
Oscilating Water Coloumn
Sistem ini
diakuinya belum pernah dibangun diIndonesia sehingga pelaksanaan desain
dan pembangunan prototipe sistem OWC ini adalah yang pertama kali
dilaksanakan. Rencananya pada 2007 akan dilaksanakan pengembangan rancang
bangun Pembangkit Listrik Energi Gelombang untuk menghasilkan listrik 2,5
KVA hingga 500 kVA yang disesuaikan dengan pendanaan yang tersedia, pemerintah
ataupun swasta. Prototipe yang telah diujicobakan adalah dengan struktur baja
yang untuk output 1KVA dicapai efisiensi 30 persen dan dengan struktur
beton yang untuk output 1KVA dicapai efisiensi 45 persen. Jika didayagunakan
secara optimal maka energi konversi gelombang laut akan menjamin ketersediaan
energi listrik sepanjang tahun sehingga suplai listrik tidak akan
tergantung pada pergantian dan perubahan musim.
Nah, itu tadi sedikit wawasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut, semoga tulisan di atas dapat
berguna dan membantu rekan-rekanita semua tentang Pembangkit Listrik Tenaga
Gelombang Laut, tulisan ini sebagai wujud pengabdian saya sebagai mahasiswa
Teknik Elektro Universitas Jember, wawasan-wawasan lain akan menyusul, kalau
ada salah tolong di tegur karena namanya mahasiswa juga lagi belajar.
Elektro, together forever go go go....!
Universitas Jember, Jaya!
Sumber :
Elektro, together forever go go go....!
Universitas Jember, Jaya!
Sumber :
-
Laporan
Dasar Teknik Elektro Pembangkit Listrik Tenaga Ombak, Vicky Fachriza Maulana, Ahmad Faizul Furqon, Gilang Nur Adi
Pratama, Rina Anggraeni, Danuar Lukman Hardiyanto, Teknik Elektro Universitas
Jember, T.A 2012.
-
Makalah
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, Kelompok 8, M. Galih
Adi Prakoso, M. Zaki Al Katsiri, Diovara Ananda T, Teknik Elektro Universitas
Jember, T.A 2013.
Maaf buat rekan-rekanita, gambarnya bisa di cari sendiri yak, heheheh
salam... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar